Meningkatkan Kualitas Udara melalui Transportasi Umum di Kota Besar

Mengidentifikasi Masalah Kualitas Udara di Kota Besar

Kualitas udara di kota besar Indonesia memiliki tantangan serius. Polusi udara, terutama dari emisi kendaraan, menjadi sumber penyebab utama. Menurut data WHO, sebanyak 7 juta kematian global setiap tahunnya disebabkan oleh polusi udara. "Masalah ini membutuhkan penanganan serius," ungkap Dr. Maria Neira, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat, Lingkungan dan Determinan Sosial WHO. Pada umumnya, kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung memiliki tingkat polusi udara yang tinggi.

Memanfaatkan Transportasi Umum untuk Meningkatkan Kualitas Udara

Mengurangi polusi udara bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara, salah satunya melalui penggunaan transportasi umum. Transportasi umum seperti bus, kereta, dan MRT dapat mengangkut banyak penumpang sekaligus, sehingga mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan. Dr. Agus Indrianto, seorang ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, mengatakan, "Peningkatan penggunaan transportasi umum dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 40%."

Memang, memperbanyak armada transportasi umum tidak cukup. Perlu ada perubahan paradigma dari masyarakat akan pentingnya transportasi umum. Kampanye edukasi dapat menjadi solusi. Misalnya, melalui program seperti "Kamis Tanpa Kendaraan". Selain itu, kebijakan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur pendukung juga berpengaruh. Jika fasilitas penunjang transportasi umum semakin baik, maka masyarakat akan semakin nyaman menggunakan transportasi umum.

Pada akhirnya, peningkatan kualitas udara di kota besar akan bisa dirasakan jika penggunaan transportasi umum ditingkatkan. Langkah ini juga sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB, yaitu mencapai kota dan komunitas yang berkelanjutan. Mengurangi polusi udara bukan hanya masalah teknis, tetapi juga perilaku. Jadi, yuk naik transportasi umum!