Pengaruh Transportasi Umum Terhadap Lingkungan di Indonesia

Dampak Positif Transportasi Umum Terhadap Lingkungan di Indonesia

Menurut Iwan Nurdianto, seorang pakar transportasi dari Universitas Indonesia, "Penerapan sistem transportasi umum yang efisien dan efektif memiliki banyak dampak positif pada lingkungan". Ia menjelaskan bahwa transportasi umum dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan, sehingga meminimalisir kemacetan dan polusi udara. Buktinya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penggunaan transportasi umum di Jakarta meningkat dari 35% pada tahun 2005 menjadi 45% pada tahun 2019. Hal ini berdampak positif pada penurunan tingkat emisi karbon di kota tersebut.

Selain itu, transportasi umum juga dapat menghemat energi. Bus TransJakarta, contohnya, diketahui bisa mengangkut ratusan orang dalam satu perjalanan. Ini berarti menghemat penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan mobil pribadi yang hanya mampu mengangkut beberapa orang saja. Bahkan, sebuah studi oleh World Bank menunjukkan bahwa bus TransJakarta memiliki efisiensi energi tujuh kali lipat dibandingkan dengan mobil pribadi.

Namun, Tantangan dan Dampak Negatif Transportasi Umum Terhadap Lingkungan di Indonesia

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa transportasi umum di Indonesia masih memiliki berbagai tantangan yang perlu diatasi. Nurdianto menjelaskan, "Masih banyak kendaraan umum yang menggunakan bahan bakar fosil, yang tentunya berdampak negatif terhadap lingkungan". Faktanya, data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa sektor transportasi berkontribusi sebesar 23% terhadap total emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Selain itu, tingkat kenyamanan dan keamanan transportasi umum juga menjadi tantangan tersendiri. Terkadang, kondisi kendaraan yang kurang terawat dan sistem manajemen yang buruk membuat banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Artinya, upaya peningkatan penggunaan transportasi umum bisa terhambat.

Lalu, bagaimana solusinya? "Peran pemerintah sangat penting dalam mengatasi tantangan ini," ujar Nurdianto. Ia menyarankan agar pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas transportasi umum baik dari segi kenyamanan, keamanan, maupun ramah lingkungan. Misalnya, dengan mendorong penggunaan bus listrik atau gas alam yang lebih ramah lingkungan.

Jadi, meski memiliki dampak positif, transportasi umum di Indonesia juga memiliki tantangan dan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, terutama pemerintah, kita bisa menjadikan transportasi umum sebagai solusi efektif dalam mengurangi dampak negatif pada lingkungan.